Senin, 16 September 2013

Kopi dan Kenangan yang Tak Usai

Dua cangkir kopi hitam kau pesan kala itu
Di warung 86, tempat kau menungguku tanpa angan
Dan duduklah kita ditepian hujan
Dengan gerimis yang manis seperti senyum “kita”
Lekat kopi tumpah di bajuku
Begitu juga dengan kasih yang tak selesai
Tumpah ruah di dadaku
Menyesakkan keramaian sepanjang jalan kenangan “kita”

“Jangan ucapkan selamat tinggal” kataku
“Tak kan pernah” jawabmu sembari menatapku
Nanar..
Air mata mengintip di balik kelopak mata sayuku
Harapkan temu ialah setiap waktu
“dekap aku” teriakku
Tak kau dengar..
Hingar mengusik kepergian

Bus kota menjemputku dengan gegas
Selayak iba melihat aku yang terpaku
Di depanmu
Dengan kisah yang belum sempat aku sematkan
Di jari manismu
Janjiku
Menunggumu sebagai rindu

Berlalu

Senin, 09 September 2013

CINTA TAK SEPERTI

Cinta tak harus diam,
Tak harus disimpan sendirian
Sebab cinta bukanlah mulut
Yang bisa bungkam  saat kalut

Cinta tak bisa menunggu
Seperti putaran waktu
Mengelilingi 360 derajat
Untuk menunjuk pada angka 12

Cintaku tak bisa seperti itu
Seperti pemberhentian bus kota
Atau stasiun kereta
Pun luasan bandara

Sebab cinta ialah hati
Yang bukan untuk sekadar ditempati
Hanya sementara kemudian disakiti
Lalu ditinggal pergi

Cinta bukanlah ruang tunggu
Untuk datang dan pergi semaumu
Ia adalah hati..
Adalah hati yang patut untuk diisi